Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) yang sebelumnya berbentuk sekolah tinggi melakukan lokakarya Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) guna menyesuaikan standarisasi dan kompetensi lulusan.

SPMI sendiri merupakan kegiatan sistemik penjaminan mutu pendidikan tinggi oleh setiap perguruan tinggi secara otonom atau mandiri untuk mengendalikan dan meningkatkan penyelenggaraan pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.

Dengan demikian, setiap perguruan tinggi dapat mengembangkan sendiri SPMI antara lain sesuai dengan latar belakang sejarah, nilai dasar yang menjiwai pendirian perguruan tinggi itu, jumlah program studi dan sumber daya manusia, sarana dan prasarana perguruan tinggi tersebut tanpa campur tangan pihak lain.

Rektor ITNY Dr. Ir. H. Ircham, M.T. melanjutkan, lewat penyesuaian ini pihaknya berharap sejumlah standar dan program yang diperbaharui dapat segera diimplementasikan guna merespon kebutuhan proses kebutuhan pendidikan di masa sekarang.

“Hasilnya tetap ingin mencetak lulusan yang kompeten serta sistem perguruan tinggi yang kapabel, sehingga semua komponen perguruan tinggi bisa memenuhi standar mutu yang ditetapkan,” jelasnya.

Saat ini, ITNY memiliki delapan program studi dan dua departemen, serta satu program vokasi.

Pada pelaksanannya ITNY juga membekali lisensi profesi pada setiap lulusannya untuk pendamping ijazah.

Dengan demikian, setiap lulusan mendapatkan modal penting untuk melanjutkan ke dunia Industri.

Kepala Lembaga Penjaminan Mutu LPPMI ITNY, Iwan Aminto Ardi menerangkan, sejumlah dokumen SPMI dan uji publik, serta pelatihan dilakukan kepada personil internal ITNY.

Peningkatan ini dipandang perlu guna proses internalisasi dan berbagai perbaikan bisa dicapai dengan cepat.

“Sewaktu masih berbentuk sekolah tinggi kita punya 24 standar dalam sistem penjaminan mutu dan sekarang kita tambah kembali dari standar yang diberlakukan secara nasional, serta tambahan indikator dan juga meningkatkan kriteria standar,” pungkas Kepala LPPMI ITNY.