Dosen Teknik Mesin ITB, Taufiq Rochim belum lama ini melaunching buku ‘Berpikir Kritis dan Kreatif’ di Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY).

Selain melaunching buku, Taufiq Rochim juga menjadi pembicara dalam kuliah umum bertajuk ‘Proses Pemesinan dan Mesin Perkakas CNC’ yang digelar kerjasama antara Prodi Teknik Mesin ITNY dengan MPE-FTMD ITB.

Taufiq menuturkan buku ini adalah rangkuman materi dari dua tulisan yang dipakai sebagai acuan, namun disajikan dalam bentuk semi-populer supaya dapat dicerna Iebih mudah oleh para mahasiswa pembelajaran dan pendidikan teknik, terutama teknik mesin.
Tujuan utama buku ini untuk mengajak dan memperkenalkan bahwa ada cara untuk meraih kembali sifat kritis dan kreatif kita masing-masing.

“Selama ini saya mengira berpikir kritis dan kreatif akan otomatis terkuasai oleh setiap orang yang sedang mempelajari atau yang telah memiliki ilmu teknik pada umumnya dan ilmu teknik mesin pada khususnya,” katanya.
Lanjutnya, ciri kreatif umumnya tercermin dari semua contoh soal latihan, tugas penyelesaian masalah, dan tugas perancangan.
Akhir- akhir ini, kata Taufiq ada kecenderungan orang teknis kurang berpikir kritis dan kreatif.
Menurutnya, hal ini terjadi semenjak maraknya pemakaian PC dan Internet.

“Dahulu kita sangat menghargai data sebagai suatu bentuk informasi karena saat itu informasi relatif sulit diperoleh, sehingga kita perlakukan informasi sebagai barang berharga yang harus kita jaga dan kuasai dengan baik,” ujarnya 
Dengan semakin mudahnya orang mendapatkan dan menyebarkan informasi melalui internet, hal ini menimbulkan efek pengaruh negatif maupun positif. Lanjut dia, ada banyak buku dan tulisan yang telah dibuat oleh para ahli/pakar psikologi yang bisa dipelajari dalam rangka melatih berpikir kritis dan kreatif. Bagi staf pengajar bidang teknik, buku ini tidak dimaksudkan untuk mempertimbangkan perlunya mata kuliah berpikir kritis dan kreatif dalam Program Studi Teknik, terutama Teknik Mesin.

“Tapi lebih kepada mengajak untuk mengubah kurikulum dan pelaksanaan program studi sedemikian rupa sehingga lulusan Prodi Teknik Mesin otomatis memiliki keterampilan dalam berpikir kritis dan kreatif ketika berlogika khas Teknik Mesin,” tuturnya.
Dosen Teknik Mesin ITB Prof Dr Ir Sri Hardjoko Wirjomartono menambahkan, diharapkan melalui buku yang dilaunching di ITNY ini dapat memberi nilai tambah terhadap mahasiswa ITNY

“Sehingga bisa mengangkat kualitas daripada ITNY untuk bisa menghasilkan lulusan mumpuni dan dapat mengisi kebutuhan tenaga kerja,” jelasnya.

Â