Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) melalui kelompok mahasiswa pecinta alam “Gapadri” terlibat di dalam kolaborasi multi-pihak untuk membantu masyarakat mengatasi persoalan kekeringan di Desa Gendayakan, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Dalam upaya mengatasi kekeringan tersebut, Gapadri ITNY berkolaborasi dengan Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka), Djarum Foundation, Dompet Dhuafa, Pemerintah Desa Gendayakan, serta Pokmas Sukatirta Desa Gendayakan.
Peresmian hasil proses pengangkatan air yang dilakukan di Gua Jomblang di Pedukuhan Ngejring, Desa Gendayakan ini dilaksanakan pada hari Selasa (17/12) di Balai Desa Gendayakan. Kegiatan peresmian dan tasyakuran ini dihadiri oleh perwakilan pihak-pihak yang terlibat di dalam kolaborasi kerja persaudaraan, beserta perwakilan pemerintah Kecamatan Paranggupito. Dalam sambutannya, Kepala Desa Gendayakan, Heri Sutopo mengungkapkan rasa haru dan syukur yang melimpah, karena berkat kolaborasi multi-pihak ini Desa Gendayakan perlahan terlepas dari kekeringan. Persoalan kekeringan sudah menjadi permalasahan yang terjadi sejak Desa Gendayakan berdiri. Diangkatnya air dari sumber air di Gua Jomblang ini memberikan solusi bagi masyarakat di empat pedukuhan di Desa Gendayakan untuk menyediakan kebutuhan air, khususnya di musim kemarau.
Sumber air yang diangkat ke permukaan untuk penyediaan kebutuhan air bagi masyarakat Desa Gendayakan ini berasal dari sungai bawah tanah yang ditemukan oleh tim Gapadri ITNY melalui eksplorasi Gua Jomblang. Proses penemuan sumber air ini merupakan proses yang sulit dan menantang, karena tim eksplorasi dari Gapadri ITNY harus turun ke dalam perut bumi hingga ke kedalaman 200 meter. Aliran sungai bawah tanah yang ditemukan oleh tim eksplorasi Gapadri ITNY tersebut awalnya dalam kondisi tertutup sisa-sisa d

aun dan ranting, sehingga harus dibersihkan terlebih dahulu agar air yang ada dapat diangkat ke permukaan. Berkat sumbangsih dari Djarum Foundation dan Dompet Dhuafa, serta dukungan dari Paguyuban Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka), air tersebut dapat diangkat ke permukaan dan saat ini telah disalurkan melalui keran-keran umum di beberapa titik di wilayah Desa Gendayakan.
ITNY yang di dalam kegiatan peresmian hasil pengangkatan air diwakili oleh Wakil Rektor III, Dr. Hill Gendoet Hartono, S.T., M.T. memberikan apresiasi yang besar bagi keterlibatan Gapadri dalam kolaborasi multi-pihak ini. Desa Gendayakan sendiri menurut Wakil Rektor III ITNY dari sudut pandang keilmuan Geologi dulunya merupakan hasil pengangkatan dasar laut akibat pergerakan lempeng bumi. Hal ini membuat karakteristik batuan di Desa Gendayakan bersifat berongga dan tidak dapat menyimpan air. Karakteristik batuan yang demikian membuat Desa Gendayakan sering dilanda kekeringan.
Menurut Wakil Rektor III ITNY, keberhasilan kerja persaudaraan yang melibatkan multi-pihak ini menjadi sebuah pencapaian yang dihasilkan dari ikhtiar masyarakat Desa Gendayakan untuk mengentaskan diri dari kekeringan. Pihak ITNY sendiri akan melanjutkan ikhtiar yang telah dirintis melalui kolaborasi multi-pihak ini sehingga sumber-sumber air lain dapat ditemukan untuk memenuhi kebutuhan air bagi seluruh pedukuhan di Desa Gendayakan.
“Program Studi Teknik Geologi ITNY akan melanjutkan dengan melakukan pemetaan sungai bawah tanah, sehingga sumber-sumber air yang lain akan dapat ditemukan di kemudian hari,” terang Wakil Rektor III ITNY.