Sebanyak 485 mahasiswa baru ITNY antusias mengikuti kegiatan pengenalan kampus. Antusiasme itu terlihat ketika mereka selama enam hari mengikuti kegiatan yang dikemas dalam Pengenalan Pendidikan Tinggi bagi Mahasiswa Baru yang di pusatkan di lingkungan Kampus ITNY, Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Berbagai agenda telah disiapkan panitia yang merupakan mahasiswa aktif kampus setempat selama enam hari yaitu Jumat (9/9/2022) hingga Rabu (14/9/2022). Antara lain, pengenalan program studi yang ada di kampus ITNY, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), laboratorium, prospek lapangan pekerjaan, dan jajaran pejabat struktural Kampus ITNY (Institut Teknologi Nasional Yogyakarta), dan lain sebagainya.
“Dalam pengenalan kampus, panitia juga mengundang TNI untuk memberikan paparan mengenai Bela Negara,” kata Sekretaris Panitia Program Pengenalan Kampus ITNY, Dava Saliham Qoyyibi kepada TIMES Indonesia disela-sela acara, Rabu (14/9/2022).
Meski dikenal sebagai kampus teknik, lanjut Dava, kegiatan pengenalan kampus yang disiapkan panitia tidak ada yang mengarah pada unsur kegiatan fisik dan tak selalu digelar di luar ruangan. Kegiatan banyak dilakukan di dalam ruangan dan bersifat santai.
“Kalau pun ada kegiatan di luar ruangan, itu tidak lama. Kegiatannya sering dilakukan di dalam ruangan, para mahasiswa baru tidak kepanasan,” tandas Dava.
Seorang mahasiswi baru ITNY, Kannaya Thabita Monica Tupang mengaku senang bisa lolos masuk kuliah di Program Studi Teknik Pertambangan ITNY. Kannaya menceritakan, dirinya memilih ITNY karena alumninya banyak tersebar diberbagai perusahaan pertambangan di tanah air.
Selain itu, dari penelusuran jejak rekam digital yang ia lakukan diinternet, Fakultas Teknologi Mineral Kampus ITNY menempati peringkat teratas. Banyak pemberitaan yang mempublikasikan prestasi dan kegiatan Fakultas Teknologi Mineral Kampus ITNY.
“Dari jejak rekam digital tersebut, makanya saya menjatuhkan pilihan masuk ke Kampus ITNY,” tandas Naya, sapaan akrab Kannaya Thabita Monica Tupang.
Naya menjelaskan, dirinya memilih Prodi Teknik Pertambangan karena ingin meneruskan profesi sang ayah yang lebih dahulu bekerja di sektor pertambangan. Selain itu, ia memilih Prodi Teknik Pertambangan karena kelak ingin bekerja di sektor yang penuh dengan tantangan di lapangan alam terbuka bukan perkantoran.
“Saya ingin menepis adanya mitos dan anggapan bahwa pertambangan hanya untuk kaum pria. Saya ingin membuktikan bahwa anggapan tersebut tidak selamanya benar,” terang remaja.