Program studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) telah banyak berperan dalam proses penataan ruang di Indonesia, khususnya di wilayah DIY.

Dosen PWK ITNY, Solikhah Retno Hidayati, S.T., M.T baru-baru ini menjadi narasumber dalam kegiatan FGD Harmonisasi Penyusunan Rencana Induk Satuan Ruang Strategis  (SRS) Sokoliman dan Karst Gunung Sewu. Kegiatan FGD diselenggarakan oleh Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY (Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana) pada tanggal 5 Juli 2023.

Solikhah berbicara dalam kapasitas sebagai akademisi sekaligus praktisi, yaitu sebagai planner berlisensi dalam Ikatan Ahli Perencanaan (IAP).

Dalam kegiatan tersebut, dilakukan pembahasan mengenai tata ruang satuan ruang strategis (SRS) di DIY. Penetapan SRS telah dilakukan melalui Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2017 tentang Tata Ruang Tanah Kasultanan dan Tanah Kadipaten. Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa SRS adalah satuan ruang yang memiliki kriteria aspek filosofis, historis, adat, saujana dan/atau cagar budaya serta mempunyai pengaruh sangat penting terhadap pelestarian budaya, kepentingan sosial, kesejahteraan masyarakat dan/atau kelestarian lingkungan.

“Kawasan Sokoliman dan kawasan Karst Gunung Sewu merupakan dua dari 18 SRS di DIY yang telah ditetapkan dalam perdais tersebut”, jelas Solikhah.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kedua kawasan memiliki arti penting dalam aspek budaya dan lingkungan. Mempertimbangkan hal tersebut, pengaturan tata ruang pada kawasan tersebut diarahkan dengan tujuan pengembangan kebudayaan,  kepentingan sosial. kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Selain itu, kegiatan pariwisata merupakan salah satu kegiatan yang direkomendasikan pada kawasan tersebut.

“Kegiatan pariwisata dapat diarahkan pada wisata edukatif, untuk mengenalkan proses terbentuknya kawasan karst serta peran penting bagi kelestarian lingkungan”, pungkas doen PWK ITNY.