Solikhah Retno Hidayati, Obrin Trianda, Ratna Kartikasari

Tim pengabdian kepada masyarakat Institut Teknologi Nasional kembali memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM). Kegiatan ini didanai oleh Kemendikbudristek dan ITNY. Tim pelaksana terdiri atas Solikhah Retno Hidayati, S.T., M.T. (program studi Perencanaan Wilayah dan Kota), Obrin Trianda, S.T., M.T. (program studi Teknik Geologi) dan Prof. Dr. Ir. Ratna Kartikasari, S.T., M.T. (Program Studi Teknik Mesin). Kegiatan dilaksanakan di wilayah Kalitaji, Kulon Progo dengan mitra kegiatan Desa Wisata Sermo Hargowilis.

Lokus kegiatan PKM kali ini adalah wilayah Kalitaji, yang merupakan bagian dari Desa Wisata Sermo Hargowilis, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Ketua desa wisata, Bapak Mujari, menyatakan bahwa masyarakat sudah lama ingin mengembangkan kegiatan wisata di wilayah tersebut. Namun keinginan tersebut menghadapi kendala berupa kurangnya kapasitas masyarakat untuk memanfaatkan potensi wisata yang tersedia.

Potensi wisata yang tersedia di wilayah Kalitaji sebenarnya sangat beragam. Potensi yang pertama adalah lanskap kawasan yang berkontur, mulai dari perbukitan hingga lembah. Potensi kedua adalah cerita geologi yang dapat dikenalkan kepada masyarakat melalui keberadaan tanah dan batuan di wilayah tersebut. Potensi ketiga adalah kawasan hutan yang memiliki berbagai jenis tumbuhan. Potensi keempat adalah budaya masyarakat, berupa potensi kuliner dan kegiatan sehari-hari masyarakat perdesaan.  Potensi kelima adalah telah tersedia fasilitas wisata berupa camping ground dan rumah pohon untuk tempat bersantai.

Potensi tersebut akan dikemas dalam bentuk experiental tourism, yaitu kegiatan wisata yang mengajak turis untuk mengenali, mengamati, dan mengalami secara langsung daya tarik wisata. Kegiatan wisata experiental ini sejalan dengan pembangunan berkelanjutan, karena kegiatan di dalam wisata tersebut tidak merusak alam maupun kehidupan masyarakat setempat. Kegiatan pariwisata semacam ini juga dikenal dengan sebutan slow tourism, yang merupakan lawan dari kegiatan mass tourism. Hal ini berdasarkan pertimbangna bahwa tidak semua daya tarik wisata cocok untuk dikembangkan sebagai mass tourism.

Kegiatan PKM dibagi menjadi dua tahap, yaitu pengembangan kegiatan wisata dan pendampingan masyarakat. Pengembangan kegiatan wisata dilakukan dengan cara membuat rute wisata hiking melintasi lanskap dan hutan di Kalitaji. Pendampingan masyarakat dilakukan dengan cara transfer knowledge mengenai pengelolaan slow tourism dan pelatihan pemandu wisata. Dari kegiatan ini akan dihasilkan buku panduan experiental tourism yang berisi peta rute hiking dan stop points pengamatan lingkungan. Stop points ini khususnya akan dibuat pada lokasi-lokasi singkapan batuan, sehingga turis berkesempatan mengamati dan memahami peristiwa geologi di kawasan tersebut. Pengembangan experiental tourism ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif sumber perekonomian masyarakat setempat.