Mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) yang tergabung dalam kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) melakukan Tandur/penanaman mangrove di daerah Pantai Trisik, Desa Banaran, Kec. Galur, Kulon Progo, DIY pada Rabu (1/9).
PKM-PM beranggotakan 5 mahasiswa Teknik Sipil yaitu Ricko Rivaldo R. Do’o, Clara A. Ines Benge, Filipus Alfriyadi Junaidi, Faturrahman J Trumpi, Andri Daeng Salimung.
Dosen Pembimbing PKM-PM, Sely Novita Sari, ST., MT, mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan membantu masyarakat Desa Banaran mencegah abrasi pantai.
“Kegiatan ini berkolaborasi dengan Karang Taruna Desa Banaran, dimana salah satu Program Kerja Karang Taruna sendiri berada di bidang lingkungan hidup”, jelas Seli.
Ricko selaku ketua tim, dalam acara sosialisasi menjelaskan secara lisan melalui video singkat. Selain itu, sebagai bahan untuk panduan belajar masyarakat Desa Banaran adalah buku saku dan poster. Buku dan poster tersebut merangkum secara singkat pengertian mangrove, jenisnya, manfaat mangrove, alat dan bahan, cara penanaman serta cara merawat tanaman mangrove dengan bahasa yang mudah dipahami.
Sosialisasi juga dihadiri oleh ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Wana Tirta sekaligus penyuluh hutan mangrove Kulon Progo., Warso. ia mengaku senang dengan kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa ITNY ini, ia berharap kegiatan seperti ini dilanjutkan untuk kepentingan pelestarian tanaman mangrove.
“Jika ekosistem mangrovenya kembali, fauna juga akan membaik, hal ini tentunya akan menambah sektor pendapatan masyarakat di sini selain dari kegiatan wisata yang saat ini sedang turun.” Kata Warso.
Setelah sosialisasi, dilanjutkan tandur/tanam mangrove. Tim ITNY menyediakan 1000 bibit tanaman mangrove. Bibit yang ditaman di banaran sebanyak 800 bibit, dengan estimasi waktu untuk tumbuh besar adalah 2 tahun. Warso menjelaskan bahwa Kondisi lokasi penanaman disini berpasir sehingga salah satu jenis mangrove yang cocok adalah jenis api-api. Kondisi lokasi juga dapat dilihat bahwa air asin yang merembes sampai ke darat dan abrasi yang terjadi. Jika dibiarkan, dapat memutus akses jalan, sehingga penanaman mangrove ini adalah langkah yang tepat, tambahnya.
“Kami berharap penanaman dan perawatan pohon mangrove ini dapat berjalan lancer dan sukses, sehingga bisa menjadi ini bisa menjadi awal pelestarian lingkungan hidup dan masa depan yang baik bagi Desa Banaran”, pungkas mahasiswa ITNY tersebut.