Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) menggelar workshop bertajuk ‘Pengenalan Geothermal Indonesia: Eksplorasi, Potensi dan Pemanfaatan’ yang dihadiri oleh guru-guru dari SMK Negeri 6 Samarinda.
Adapun workshop diselenggarakan selama tiga hari mulai Senin-Rabu (23-25/5/2022). Hari pertama dan kedua diisi dengan materi dan teori tentang geothermal. Kemudian, di hari ketiga, para guru mengikuti studi lapangan di kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.

Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Kerja Sama Industri SMK Negeri 6 Samarinda, Triono ST MT mengatakan, ini adalah bentuk kerja sama antara ITNY dan sekolahnya guna meningkatkan kemampuan guru memahami materi geothermal. “Geothermal ini merupakan sesuatu yang baru. Biasanya kami banyak mempelajari tentang batubara dan sekarang kita coba belajar tentang geothermal,” katanya ketika ditemui humas di Kampus ITNY, Babarsari, Selasa (24/5/2022).

Dia menilai, geothermal adalah salah satu energi terbarukan yang harus dipelajari. Apalagi, dalam eksplorasinya, ada level untuk alumni SMK yang bisa dikerjakan.“Kita pelajari itu, apa saja yang bisa dipelajari alumni nanti ketika mereka bekerja di bidang yang bersinggungan dengan geothermal,” terangnya. Triono mencontohkan, salah satu hal yang bisa dikerjakan alumni terkait geothermal ini adalah bagaimana pengambilan contoh zat yang ada.

Dikatakannya, alumni SMK harus tahu operasi prosedur standar (SOP) untuk pengambilan sampel. Sebab, hal ini juga berbeda jauh dengan proses pengambilan sampel batubara yang sifat zatnya padat. “Kalau geothermal kan sifat zatnya bisa padat, cair dan gas. Jadi, ada hal yang spesifik yang harus dipahami oleh para calon pekerja di bidang geothermal,” kata dia.

Sementara, Dekan Fakutas Teknologi Mineral ITNY, Dr Ir Setyo Pambudi MT menambahkan, workshop ini merupakan implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). “Semenjak 2020, kami sudah impelementasi MBKM. Salah satu kegiatanya harus keluar kampus, baik untuk mahasiswa maupun dosen. Dengan SMK Negeri 6 Samarinda ini, kami mengirimkan mahasiswa ITNY ke sana untuk belajar mengajar,” tuturnya.
Dikatakan Setyo, pihaknya sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan SMK Negeri 6 Samarinda sejak akhir tahun 2020.Dengan begitu, ITNY dan SMK Negeri 6 Samarinda bakal terus melanjutkan kolaborasi, mengingat SMK itu juga memiliki kejuruan Geologi Pertambangan. “Kolaborasi ini akan berlanjut terus ya. Mereka punya kejuruan yang kami miliki juga. Siswa sana, bagi yang mau lanjut studi, juga diarahkan ke ITNY, nanti masuk FTM. Artinya, bisa di Prodi Teknik Geologi atau Teknik Pertambangan,” jabarnya.

Setyo menganggap, adanya MoU ini memudahkan kedua belah pihak untuk memudahkan pencapaian belajar. “Kita tidak cuma menyasar siswa, tapi gurunya juga. Kalau guru mau lanjut studi pascasarjana, bisa ke ITNY. FTM ini sudah ada program magister Teknik Geologi. Harapannya, ada peningkatan SDM guru SMK Negeri 6 Samarinda,” tegasnya.

Kepala Prodi Teknik Geologi FTM ITNY, Ignatius Adi Prabowo ST MSi menambahkan, guru-guru dari SMK Negeri 6 Samarinda juga bisa melakukan publikasi lewat jurnal di ITNY. Dia mengungkap, SMK Negeri 6 Samarinda sudah memasukkan satu judul untuk dipublikasikan di jurnal.“Sekarang, tuntutan guru SMK, mereka harus publikasi untuk kenaikan jabatannya. Jadi, kami berupaya untuk memfasilitasiny,” tandas Adi.